AI Merebut Dunia dan Hidupmu, Apa Itu AI?
Tehknologi pasti tidak asing buat kita bukan, tapi terkadang sering tidak sih kita menemukan link-link atau pop up yang tiba-tiba muncul di halaman web browser kita? atau rekomendasi barang yang sepertinya tidak jauh dengan apa yang kita pernah beli di web toko online? Ya Sobat itu adalah AI, sebuah penemuan besar di abat 17 yang sekarang ada disemua algoritama perangkat kita, web yang kita kunjungi, social media, marketplace, atau bahkan video youtube, semua itu di dalamnya terdapat algoritma-algoritma rumit yang dinamakan AI untuk memudahkan MANUSIA.
Bahkan bahkan jika temen-temen mencari sesuatu di mesin pencari google akan ada list google instan yang sudah keluar sebelum sobat mengetikan kata dari keyboard, AI juga digunakan untuk asisten google oleh mbaknya yang suara nya flat :D, pernah main-main dengan asisten google? :D.
Seluas apapun teknologi didunia ini bisa menggunakan AI. Seperti awal thumnail tadi kenapa AI bisa merebut hidupmu.Kabar punya kabar AI juga sebenernya akan jadi masalah besar didunia yang akan mendatang.Jika kalian cari robot AI bernama Shopia doi tuh pernah bilang akan menghancurkan dunia, HAH?! beneran serius tuh??
Pada sebuah acara TV CNBC seorang bernama David Hanson menanyakan kepada Sophia "Apakah Anda ingin menghancurkan manusia? ... Tolong katakan 'tidak" dengan ekspresi kosong Shophia menjawab "ya saya akan menghancurkan dunia"
"Sangat menarik bagaimana kecerdasan buatan dapat mendorong munculnya emosi-dalam hal ini ketakutan," ujar manajer riset MTI Media Lab, Manuel Cebrian.
Menurut seorang profesor ilmu komputer dari Cornell University, Kilian Weinberger, perasaan negatif mengenai kecerdasan buatan secara umum dapat dibagi ke dalam dua kategori. Pertama, gagasan bahwa kecerdasan buatan akan memiliki kesadaran dan akan berbalik menghancurkan manusia, dan kedua, gagasan bahwa orang-orang tidak bertanggung jawab akan menggunakan kecerdasan buatan untuk melakukan kejahatan.
Lihat juga:Google Gandeng Carrefour, Sediakan Layanan Antar Belanjaan
Namun, Kilian mengungkapkan ketakutan bahwa kecerdasan buatan akan memiliki kesadaran dan mencelakakan manusia disebabkan oleh pemahaman yang salah tentang kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan beroperasi di bawah batasan-batasan spesifik yang didefinisikan oleh algoritme tertentu yang mendikte perilakunya. Beberapa permasalahan yang cocok dengan kemampuan kecerdasan buatan menyebabkan masalah-masalah tersebut mudah untuk dipecahkan oleh mesin.
Hal ini berarti, ketika kecerdasan buatan mampu memiliki kecerdasan yang luar biasa-bermain catur dan mengidentifikasi objek dalam gambar, misalnya-hanya sampai di situlah kecerdasannya berakhir.
"Tentang kecerdasan buatan yang memiliki kesadaran, tidak ada kemajuan riset apa pun di area itu. Saya pikir tidak akan ada dalam waktu dekat," kata Kilian, seperti dikutip Space.
Di sisi lain, ide bahwa orang-orang jahat akan menggunakan kecerdasan buatan untuk melakukan kejahatan lebih mungkin untuk jadi kenyataan. Semua jenis mesin dapat digunakan untuk hal yang baik maupun yang buruk, tergantung tujuan dari penggunanya. Kemungkinan bahwa kecerdasan buatan akan dijadikan senjata tentu menjadi sangat menakutkan.
Kilian juga mengatakan, mungkin jika manusia bisa mengesampingkan ketakutannya terhadap kecerdasan buatan, mereka dapat lebih terbuka dalam melihat manfaat yang ditawarkannya. Contohnya, moil yang dapat mengemudikan dirinya sendiri suatu hari dapat mengurangi angka kematian karena kecelakaan yang seringkali diebabkan oleh kesalahan manusia. (eks/eks)
Tidak ada komentar: