Robot Buatan Berpengaruh di Masa Depan Menurut Robin Li
Sejauh ini, mungkin belum ada perusahaan Cina lain yang begitu gencar mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) seperti Baidu. Melalui pusat riset Institute of Deep Learning yang dimilikinya, perusahaan yang didirikan Robin Li ini telah lama mendorong kemajuan AI. Baidu telah membuat beragam proyek mulai dari mobil tanpa sopir hingga aplikasi faceswapping real-time.
Sebagai pemimpin perusahaan yang serius mengembangkan AI, Robin tentunya tahu banyak tentang bidang ini. Pada acara Yabuli Summer Summit yang diselenggarakan baru-baru ini, Robin berbicara tentang gagasannya mengenai AI. Isi pidato Robin yang berkaitan tentang AI telah kami terjemahkan dan tuliskan dalam artikel ini.
Robin Li: “Babak baru internet”
Tentang pengembangan AI
Di masa depan, sektor apa yang akan melahirkan perusahaan besar, startup, dan perusahaan super progresif? Pertanyaan yang perlu kita pikirkan secara mendalam ini sebenarnya punya jawaban yang simpel. Baru-baru ini, dan khususnya tahun lalu, kita melihat bangkitnya istilah artificial intelligence (AI). Saya pikir babak baru internet nantinya adalah era AI.AI bukanlah konsep baru; sejumlah profesor komputasi MIT menciptakan istilah ini pada suatu hari di musim panas enam puluh tahun lalu. Saat itu, mereka pikir persoalan ini bisa dipecahkan selama satu musim panas. Kenyataannya, lebih dari setengah abad berlalu persoalan AI masih belum bisa dipecahkan. Bahkan hingga saat ini, AI adalah persoalan yang masih sangat, sangat sulit.
Robin Li (kanan). Sumber: Fortune Live Media
Tapi kita telah melihat banyak perubahan yang terjadi di bidang AI selama beberapa tahun belakangan, perkembangannya terjadi dengan cepat. Meskipun demikian, figur berpengaruh seperti Bill Gates dan Elon Musk mulai menyerukan risiko AI, dan mengingatkan orang-orang tentang kemungkinan mesin akan mengendalikan manusia di masa depan.
Tentu setiap orang punya perspektif sendiri tentang perkembangan teknologi yang cepat seperti ini. Saya dengar seorang ahli menyurati pimpinan pusat di Cina dan menasihati mereka bahwa “AI terlalu dilebih-lebihkan dan tidak punya kegunaan praktis.”
Jadi ada pihak yang mengatakan bahwa AI bisa memperbudak manusia, sementara pihak lain mengatakan bahwa AI bahkan tidak bisa membantu manusia. Lalu, apa sebenarnya kegunaan nyata AI?
Sebagai entrepreneur, kita harus melihat kegunaan apa yang bisa AI berikan. Pertama, kita perlu menimbang apa yang bisa dilakukan AI sekarang, dan apa yang bisa dilakukannya di masa depan. Kedua, kita perlu memperhitungkan industri apa yang bisa dipengaruhi oleh AI.
Pengaruh AI pada industri manufaktur
Saya tidak ingin berbicara secara mendalam tentang isu pertama […] Sedangkan isu kedua, industri apa yang bisa dipengaruhi oleh AI, adalah hal yang terus kami pikirkan. Saya rasa AI akan mempengaruhi banyak industri. Tapi industri terbesar yang akan terpengaruh adalah: manufaktur.
Sekitar lima atau enam tahun lalu, istilah “internet fisik” sangat populer di Cina. Saya selalu bilang bahwa istilah ini sebenarnya sama dengan “Internet of Things.” Tapi tampaknya pada saat itu istilah ini tidak sepenuhnya dipahami, dan bahkan hingga sekarang “internet fisik” bukan pasar yang besar.
Dengan bangkitnya pasar mobile, banyak orang menyukai teknologi wearable, jadi mereka pikir teknologi ini telah menjadi pasar yang besar. Tapi menurut perspektif kami, saat ini teknologi wearable masih belum menjadi pasar yang besar.
Sumber: luchschen
Namun, ketika era AI datang, “internet fisik” akan menjadi sebuah pasar yang besar dan benar-benar mengubah industri manufaktur. Saya pikir, di masa depan, semua manufaktur akan menjadi bagian dari industri AI, atau internet of things. Semua produk akan terhubung dalam jaringan untuk mengirim data kecloud. Mereka akan menggunakan AI untuk menganalisis teknologi-teknologi ini dan memberikan nilai nyata yang lebih bagi konsumen.
Itu bukan sekadar imajinasi saya, tapi sudah ada sekarang. Contoh yang tepat? Amazon Echo. Kita tidak tahu jumlah pengguna alat yang dari luar tampak seperti sebuah pengeras suara ini. Kita semua tahu seperti apa pengeras suara yang merupakan produk dari manufaktur tradisional. Tapi ketika produk itu diberi kecerdasan buatan, perasaan yang kita dapat akan benar-benar berbeda.
Ketika sebuah produk bisa berbicara denganmu, menjawab pertanyaanmu, bernyanyi atau membaca untukmu, dan banyak lagi. Produk ini membebaskan tanganmu dari hal-hal seperti mengetik password, menekan keyboard, dan membuka aplikasi. Kita akan mendapat pengalaman yang benar-benar berbeda.
Jika AI bisa mengubah sebuah pengeras suara, maka ia juga bisa menggantikan peran banyak produk yang kamu beli di masa sekarang. Jadi saya pikir AI akan memberikan dampak besar pada industri manufaktur. […] dan saya pikir kita perlu memberikan perhatian pada pengembangan teknologi AI dan menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan produksi kita.
Pengaruh AI pada industri otomotif
Ada satu industri lain yang sangat populer beberapa tahun belakangan dan saya rasa akan sangat terpengaruh oleh AI: industri otomotif khususnya mobil. Jika berbicara tentang mobil di era AI, maka ada dua kubu: produsen mobil tradisional, dan perusahaan seperti Google dan Baidu yang mengembangkan mobil tanpa sopir yang sepenuhnya otomatis.
Dua kubu ini masing-masing punya alasan logis. Produsen mobil tradisional berpendapat bahwa otomatisasi penuh adalah persoalan teknologi yang sangat sulit. Oleh karena itu tidak akan bisa dipecahkan selama bertahun-tahun, sehingga untuk menuju otomatisasi, kita perlu bergerak secara bertahap.
Tesla [dan fitur asisten sopir “Autopilot” miliknya] adalah contoh yang tepat untuk kasus ini. Produsen mobil tradisional semua fokus mengerjakan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS). Padahal ADAS bukan 100 persen otomatisasi. Sistem ini bisa menangani banyak situasi umum yang dihadapi mobil tanpa sopir, tapi pada situasi ekstrem, pengemudi masih harus turun tangan.
Sumber: Joseph Thornton
Lalu, apakah ada masalah tentang sistem tersebut? Isu utamanya adalah keselamatan. Hal ini ditunjukkan oleh kecelakaan Tesla baru-baru ini: sang pengemudi berpikir bahwa mobil tersebut bisa sepenuhnya beroperasi tanpa sopir, padahal otomatisasi mobil tersebut tidak bisa menangani situasi ekstrem.
Ketika orang mulai mengandalkan otomatisasi, mereka biasanya menurunkan tingkat kewaspadaan. Dan saat kecelakaan terjadi, mereka tidak punya waktu untuk mendapatkan kembali kontrol. Itulah sebabnya isu keselamatan semakin tinggi pada sistem ini dan ini yang menjadi perhatian kami.
Tentu, orang juga masih akan tetap khawatir dengan mobil tanpa sopir yang sepenuhnya otomatis. Bagaimana kamu memastikan bahwa mobil ini bisa menangani 100 persen situasi yang mungkin terjadi? Mesin modern bisa mengalahkan juara dunia catur, tapi dalam hal menyetir saya rasa mesin tidak bisa semahir manusia. Karena memproses sesuatu adalah salah satu hal yang sangat kompleks, masalah utama yang perlu dipecahkan adalah AI, atau khususnya penglihatan komputer.
Manusia bisa melihat jika ada anak kecil berlari di depan mobil, tapi apakah komputer bisa mengidentifikasi bahwa itu adalah seorang anak kecil? Jika ada sebuah hambatan tak bergerak di depan, apakah AI bisa tahu bahwa itu tak bergerak? Jika sedang hujan, jarak penglihatan kita akan terganggu.
Tidak seperti manusia yang masih bisa membedakan penghalang-pengalang yang ada di depan, mesin akan mengalami kesulitan. Semua masalah ini perlu jalan keluar, dan secara teknologi, ini adalah hal yang sangat, sangat sulit.
Sebelumnya saya telah berbicara tentang apa yang pemerintah bisa lakukan untuk mempercepat datangnya era mobil tanpa sopir. Salah satu ide berani tentang ini adalah memasang chip logam kecil yang bisa dideteksi oleh mobil otomatis sehingga mereka bisa lebih mudah menghindari pejalan kaki, dan tidak menyebabkan bahaya bagi keamanan atau membunuh orang. Ide ini akan memberikan lebih banyak kesempatan bagi kendaraan tanpa sopir untuk berkembang.
Dua cara pengembangan mobil ini masing-masing punya pro dan kontra. Industri mobil di Cina sangatlah besar, mungkin senilai triliunan Yuan, dan sulit untuk mengetahui cara mana yang akan menang. Tapi [di Baidu] kami percaya bahwa era mobil tanpa sopir yang sepenuhnya otomatis akan datang suatu hari nanti.
Pengaruh AI pada industri lain
Begitulah pengaruh AI pada industri mobil, tapi tidak hanya itu, AI juga akan mengubah industri lain. Contohnya, industri kesehatan dan hiburan yang juga akan mengalami perubahan besar.
Belakangan ini perawatan pribadi menjadi sangat populer di dunia kesehatan. Tapi obat mana yang cocok digunakan oleh tiap-tiap individu? Kita perlu menganalisis gen pasien. Gen mana yang serupa, dan apakah orang dengan gen tersebut menderita penyakit yang sama? Obat apa yang sensitif bagi mereka? Ada yang mengatakan bahwa kemoterapi hanya menolong satu dari enam orang; tapi orang yang seperti apa? Para dokter dan teknologi AI medis bisa bekerja sama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
Sumber: ilexx
Industri hiburan juga akan berubah secara signifikan. Semua orang tahu bahwa virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) akan menjadi bentuk konten masa depan, tapi AR juga menghadapi masalah yang sama seperti yang dimiliki AI dalam hal penglihatan komputer. Ketika kita mengambil gambar video, komputer perlu tahu di mana dan apa yang kita rekam.
Teknologi pengenalan suara juga berkembang dengan cepat hingga bisa mengenali dan membedakan kata-kata dari hampir siapapun. Bagaimana hal ini mempengaruhi industri hiburan? Saat ini ketika kita memproduksi sebuah film atau acara TV, kita merekrut aktor terkenal dan mereka harus ada di lokasi pengambilan gambar selama beberapa bulan atau lebih lama.
Ketika nanti teknologi suara dan gambar telah sedikit lebih matang, kita tidak perlu lagi merekrut aktor untuk berada di lokasi pengambilan gambar. Yang perlu mereka lakukan hanyalah memberikan wewenang bagi kita untuk menyintesis suara dan menyusun gambar mereka berdasarkan foto. Melalui proses ini, mereka bisa melakukan apapun yang kamu mau. Ketika hal-hal tersebut sudah menjadi kenyataan, maka industri hiburan telah mengalami perubahan yang besar.
Apakah prediksi Robin akan menjadi kenyataan? Perubahan seperti apa yang kamu harapkan bisa dilakukan oleh AI?
Tidak ada komentar: