Samsung dan LG Kurangi Produksi LCD, HP dan Apple Terancam Kekurangan Pasokan
Samsung Display akan mengurangi produksi layar LCD. Samsung bahkan telah menjual pabrik layar generasi kelima miliknya kepada pembuat modul dan layar sentuh asal Cina tahun lalu. Ke depan, Samsung berencana untuk lebih banyak melakukan restrukturisasi, khususnya pada fasilitas yang ditujukan untuk membuat panel TI.
Menurut perusahaan analisis finansial asal Inggris IHS Markit, bukan cuma Samsung yang melakukan hal ini; langkah serupa juga dilakukan oleh LG. Hal ini terjadi setelah pasar para produsen LCD asal Korea Selatan mendapat saingan dari produsen LCD asal Cina. Kapasitas produksi dan harga yang mereka tawarkan terus menyaingi produsen dari Korea Selatan.
Pertimbangan lain adalah semakin lambatnya pertumbuhan pasar untuk kategori layar IT, sehingga margin keuntungan pun kian tipis. Ujung-ujungnya, layar LCD menjadi salah satu produk di baris terdepan untuk dieliminasi. Menyadari keuntungan produksi layar LCD ini akan terus tergerus, maka produsen LCD Korsel membuat taruhan besar dengan memproduksi layar masa depan: OLED (organic light-emitting diode).
Pasokan yang langka
Pengurangan produksi LCD oleh Samsung dan LG ini diperkirakan akan membuat sejumlah merek akan mengalami kelangkaan panel. Kelangkaan ini terjadi terutama pada kuartal ketiga 2016, seperti disebutkan Jason Hsu, Senior Principal Analyst dari IHS Markit. Hal ini, menurut Jason, bisa terjadi lantaran penurunan drastis pengapalan layar LCD yang akan dilakukan Samsung Display.
Berdasarkan laporan IHS Markit, rencana reorganisasi pabrik Samsung Display telah menurunkan pengapalan panel LCD notebook hingga 12 juta unit pada 2016 menjadi hanya 4 juta unit pada 2017. Sebelumnya, pada 2015, Samsung Display mengapalkan 30 juta panel notebook. “Akan ada selisih 18 juta unit tahun ini. Brand mungkin tidak bisa menemukan sumber lainnya untuk mengejar kebutuhan produksi,” tuturnya.
Saat meninjau ulang campuran rantai pasokan (supply chain mix) pada kuartal pertama 2016, IHS menyebutkan bahwa HP adalah merek yang mendapat pukulan terkeras dari perubahan ini. Ini dapat dilihat dari drastisnya pengurangan pengapalan HP untuk layar panel dari Samsung Display.
Pada kuartal pertama 2016, HP mengapalkan 1,1 juta unit dan turun menjadi 350.000 unit pada kuartal kedua. Meski demikian, HP telah memesan kebutuhan layarnya ke pembuat panel lain untuk mengamankan kebutuhan produksi. Salah satunya adalah memesan ke Innolux.
Bukan cuma HP, Apple pun terkena imbasnya. Selama ini, Apple mendapat pasokan panel layar untuk Macbook mereka dari LG Display dan Samsung Display. Dengan adanya reorginasasi pabrik, khususnya terjadinya realokasi kapasitas oxide, Apple bakal menghadapi kelangkaan panel dan kemungkinan turunnya produksi.
Untuk mengatasinya, Apple diperkirakan akan menambah pemasok layar lain untuk produksi MacBook Pro baru mereka. Untuk MacBook Air, Apple mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi rantai pemasok mereka kepada pembuat panel asal Cina. Ini adalah pertama kalinya bagi Apple menggunakan panel LCD dari Cina.
Tidak ada komentar: